“Ponpes“,tempat tersebut merupakan tempat yang paling tepat bagiku untuk menuntut ilmu.kesuciannya membuat hati merasa nyaman untuk tetap bersinggah disana. Setiap hari,lantunan ayat-ayat suci yang selalu terbaca dan terdengar sangat merdu dikalangan para santri sehingga menyejukkan hati, tak heran, jika aku merasa senang menjadi santri. Orang-orang di pondok mrupakan salah satu saudara yang baru kita kenal. Ponpes merubah semuanya,bagi diriku kesan dan pesan yang baik tercurahkan untuk ponpes tercinta. Aku mulai merasakan perubahan selama aku mondok,seperti; ilmu baru,mempunyai banyak teman,dan lain sebagainya,itulah perubahan yang membuat aku merasa sangat senang timggal di pondok.
Mengaji,gotong royong ,bersholawat,dan kegiatan yang lainnya kita lakukan dengan rasa ikhlas dan sabar.
Aku mulai mondok pada
tanggal 24 Juni 2018 pada pukul 10.00 wib, bersama teman-temanku. Awalan aku
mondok semua yang ada di sekitarku terasa sangat ASING dengan tempat tersebut.
Semakin berjalannya waktu semakin baik perubahnku di pondok dari pada dirumah.
Para santri dan kiyai
yang ramah membuatku semakin betah di pondok, walaupun tak terlalu megah,
ponpesku sangat nyaman. Kegiatan rebana
yang dijalankan secara rutin setiap malam jumat yang diiringi dengan bacaan diba’
terdengar sangat merdu. Seruan para santri yang semangat untuk mendapatkan
syafa’at Nabi Muhammad saw, dihari kebangkitan
nanti.
Para santri yang
sedang berlomba-lomba demi mendapatkan ridho kiyai dengan cara mengaji dan
takdzim kiyai .”Dengan iman dan takwa yang tinggi” sejahteralah ponpesku ini.
Suasana yang sangat berbeda disetiap harinya,kebahagiaan bersama dan kesedihan
yang dirasakan bersama oleh para santri . Aku akan memperkenalkan ponpesku nih
kawan…maaf ya lupa..
ponpesku bernama
“THIBBIL QULUB ASSIMBANI”yang bertempat di daerah Simbang Wetan Gg
8,Buaran,Pekalongan,Jawa Tengah. Kiyaiku bernama”Kiyai H.M.Thohir Ibnu Abu
Nawar S.Pd.”dan ibu nyai yang bernama “ALMH Ibu Nyai Suwarni”.
5
bulan telah berlalu, saya dan para santri yang lain hidup di pondok tanpa
adanya ibu nyai, pada tanggal 29 oktober 2018,Beliau telah kembali ke sisi
Tuhan Yang Maha Kuasa,tepatnya di daerah Semarang . Beliau adalah seorang yang
sangat penyabar menghadapi semua cobaan,rintangan,masalah dalam hidupnya . Dua
hari kemudian setelah ibu nyai meninggal,terdengar suara tangisan bayi
perempuan yang telah lahir anak ke-2
dari pasangan Muhammad Afif Faiz dan Vina Herjayanti.Suasana suka duka pun mulai terasa di kalangan
keluarga dan para santri Abah Yai Thohir .
Ponpesku mempunyai mottoyang sangat
sederhana,yaitu BENAR dan JUJUR ,apabila ingin mondok disini harus menjadi
orang yang benar dan jujur,cukup dengan modal tersebut kalian bisa mondok disini
.Kegiatan rutin ngaji Toriqoh yang dilaksanakan setiap hari Selasa Wage dan
hanya dilakukan kepada santri atau orang yang sudah di baiat saja.Thibbil Qulub
Asimbani adalah ponpes yang sangat baik bagiku dan aku tak akan pernah menyia-nyiakan ilmu yang
telah ku pelajari di pondok.
Siapa datang mengancammu [pondok ku]kan binasa
di bawah imanku.Perjalanan yangku lewati selama di pondok adalah yang terbaik
untuk masa depanku nanti .
LIRA ALISIYA |
INGAT KAWAN,JANGAN PERNAH KAU SIA-SIAKAN
ILMU YANG TELAH KAU TUNTUT DENGAN BAIK DI TEMPAT YANG TERBAIK BAGIMU
0 Komentar